Kesalahan Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Yang Sering Terjadi
Fhbd – Saat ini sudah ada pinjaman langsung fintech online legal yang bisa digunakan untuk modal usaha. Syaratnya sangat sederhana, cukup siapkan foto selfie dengan KTP yang jelas dan isi beberapa informasi pribadi seperti nama, alamat email dan nomor telepon.
Sekarang tinggal menunggu persetujuan atau verifikasi dari aplikasi pinjaman online. Tidak butuh waktu berhari-hari, paling cepat bisa menit atau jam, dana bisa dicairkan jika disetujui.
Pinjaman langsung online adalah lini keuangan yang paling cocok bagi mereka yang membutuhkan dana mendesak. Berbeda dengan bank, prosesnya sangat lama. Mungkin perlu waktu berhari-hari untuk mendapatkan tanggapan apakah permohonan kredit Anda disetujui. Belum lagi proses pencairannya.
Namun, sebaiknya hindari kesalahan berikut saat mengajukan pinjaman online langsung untuk modal usaha. Apa pun? Inilah jawabannya.
1. Akun pribadi dan bisnis menjadi satu
Poin ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan kontraktor, jadi pastikan Anda tidak melakukannya. Ini terdiri dari menggabungkan akun pribadi dengan akun bisnis.
Ini merupakan kesalahan fatal karena dapat mengakibatkan masalah keuangan yang serius bagi bisnis yang Anda jalankan. Ketika akun pribadi dan bisnis Anda digabungkan, Anda tidak akan tahu berapa banyak uang pribadi Anda dan berapa banyak uang bisnis Anda.
Oleh karena itu, kemungkinan menggunakan uang perusahaan untuk keuntungan pribadi sangat besar. Keuntungan dari bisnis yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan bisnis justru digunakan untuk belanja konsumen. Tidak jelas berapa banyak keuntungan atau kerugian yang terjadi dalam bisnis Anda. Ini karena uang pribadi dan uang bisnis bercampur menjadi satu.
Oleh karena itu, sebelum mengajukan pinjaman langsung online, buka dulu rekening bisnis untuk menampung dana pinjaman, termasuk uang dari kegiatan bisnis.
2. Pembukuan atau pencatatan yang tidak lengkap
Jika Anda ingin memulai bisnis, Anda harus siap untuk membuat pembukuan atau catatan. Untuk mengetahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar untuk operasi bisnis, antara lain.
Selanjutnya, cari tahu apakah Anda mendapat untung atau rugi yang bisa dilihat di catatan akuntansi. Jika pembukuan tidak lengkap atau berantakan, Anda akan kesulitan membuat rangkuman mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
Anda tidak akan tahu bagaimana posisi persediaan, situasi keuangan dan lain-lain. Tentu saja akan sulit bagi Anda untuk mengembangkan bisnis Anda di masa depan. Selain itu, pembukuan yang berantakan dan lalai juga dapat menyebabkan penolakan aplikasi pinjaman.
3. Manajemen keuangan yang buruk
Jika Anda menjalankan bisnis dengan sistem manajemen keuangan yang buruk, berbagai masalah keuangan sangat mungkin muncul. Misalnya, menggabungkan akun pribadi dan bisnis.
Karena uang bisnis Anda digunakan untuk pengeluaran pribadi, Anda tidak dapat memenuhi semua kewajiban atau hutang bisnis dengan benar, seperti hutang kepada pelanggan atau pemasok, atau pemberi pinjaman online diselesaikan dengan segera.
Pemberi pinjaman cair online tidak mau mengambil resiko apapun dalam memberikan hutang kepada anda yang tidak bisa mengatur keuangan anda. Pinjaman berpotensi digunakan untuk hal-hal di luar bisnis dan tidak membuahkan hasil.
4. Memiliki laporan kredit macet
Riwayat kredit dalam Sistem Layanan Pelaporan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK) menjadi salah satu syarat pengajuan pinjaman langsung online. Secara umum, jika permohonan pinjaman ditolak, kemungkinan besar Anda atau calon klien memiliki riwayat kredit yang buruk.
Artinya, ada catatan buruk dalam sejarah kredit. Misalnya, tunggakan pembayaran tagihan kartu kredit, tidak terbayarnya kredit mobil atau lainnya. Sebelum mengambil pinjaman apapun, termasuk pinjaman langsung online, Anda harus melunasi semua tunggakan, agar riwayat kredit Anda bersih kembali dan Anda dapat mengajukan pinjaman lain yang berpotensi disetujui.
Lainnya: